PEDULI MUSIK ANAK



Hallo kawula muda Jakarta,

Mei Theater Company hadir dan menyapa lagi nih setelah September 2011 menyapa kawula muda dengan pertunjukan visioner karya dramawan Rusia Anton P Chekov "Pinangan" kini kami kembali mengusung sebuah seni pertunjukan dengan format konser musik. Project ini tentunya akan berjalan dengan kolaborasi antara Mei Theater Company bersama Peduli Musik Anak yang di inisiasi oleh 2 orang Psikolog lulusan Universitas Indonesia.
Pada project kali ini Mei Theater tidak menyuguhkan konsep seni pertunjukan khususnya panggung teater tetapi juga tidak meninggalkan panggung sebagai media komunikasi. Bentuk yang berbeda tentunya menjadi sebuah daya tarik dan menjadi salah satu kekuatan artistik dari Mei Theater yang berkolaborasi dengan Peduli Musik Anak. Kami sebut GELARAN (Gerak, Lantun dan Paparan) PEDULI MUSIK ANAK; Minggu 30 Desember 2012, Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Konsep diatas merujuk pada sebuah konser musik dengan perpaduan workshop , sehingga penonton yang hadir tentunya akan mendapat sensasi yang berbeda ketika hadir dan menikmati pertunjukan. Kenapa berbeda? penonton tidak disuguhi sebuah pertunjukan untuk dinikmati tetapi diajak untuk paham dan melakukan, untuk itu pada pelaksanaannya akan menuntut penonton untuk aktif serta berinteraksi dengan penonton dan penonton dengan pemusik.

Penonton untuk Gelaran ini kami memberi label; pertama, penonton dewasa yaitu orang tua yang memiliki anak usia 5-10 tahun, kemudian guru-guru taman kanak-kanak dan sekolah dasar serta simpatisan. Kedua, anak-anak usia 5-10. Kedua target penonton ini nantinya saling mengisi dan berperan penting menjadi subyek dan obyek. Penonton pertama menjadi Subyek yang berpengaruh bagi perkembangan penonton yang kedua (obyek). Orang tua sebagai subyek tentunya harus lebih aktif dalam memberi dan mengarahkan pendidikan kepada anak.

Musik sebagai sebuah edukasi kreatif perlu mendapat tempat dalam pendidikan dan perkembangan anak. Kreatifitas tentunya selalu disandingkan dengan yang namanya Imajinasi. Sama seperti bentuk kesenian lainnya, musik melatih otak kanan untuk terus berimajinasi dan tentunya mengasah sebuah kreatifitas. Imagination more than Knowlegede begitu saran dari Albert Einstein seorang Fisikawan jenius dari Prusia Raya (jerman). Sehingga bisa kita simpulkan bahwa Musik secara khusus dan kesenian secara umum tentunya memberi dampak yang besar bagi perkembangan anak. 
#PeduliMusikAnak.